Ancaman Ransomware
May 31, 2018
Ransomware adalah salah satu jenis malware (malicious software) yang dirancang sedemikian rupa untuk menyebabkan kerusakan pada suatu komputer, server atau jaringan komputer, baik berupa virus, spyware atau semisalnya.
Sebuah studi IBM menunjukkan bahwa ransomware mengalami pertumbuhan yang meningkat sebesar 6000% pada tahun 2016, dan akan terus mengalami kenaikan di tahun 2018 ini. Pertumbuhan ransomware meningkat dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Mudah Menginfeksi dan Menyebar
Ransomware saat ini tidak hanya berkembang pada perangkat komputer tetapi juga pada perangkat mobile dimana mengalami peningkatan sebesar 250%. Dengan peningkatan ini menyebabkan penyebaran ransomware menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, munculnya platform RaaS (Ransomware as a Service) yang dikombinasikan dengan outsourcing yang murah untuk hacker, yang berarti penjahat dunia maya tidak lagi memerlukan keterampilan teknis untuk melakukan serangan maya di seluruh dunia.
2. Perubahan Gaya Hidup Digital
Seperti kita ketahui bahwa gaya hidup digital telah berubah dengan sangat cepat. Salah satu dampak dari perubahan gaya hidup digital adalah adanya kebijakan BYOD (Bring Your Own Device). Hampir semua perusahaan ataupun organisasi menerapkan kebijakan ini. Hal ini yang menjadi sebuah kesempatan bagi hakcer untuk dapat menempatkan perangkat lunak jahat di perangkat kita dan selanjutnya memungkinkan kita menyebarkannya tanpa sadar di tempat kerja maupun rumah kita.
3. Ketergantungan pada Perangkat Digital dan Konektivitas Internet
Ketergantungan pada perangkat digital dan konektivitas internet adalah inti sesungguhnya dari serangan ransomware. Karena dengan ketergantungan tersebut baik secara sadar maupun tidak membuat kita menyimpan informasi sensitif atau pribadi pada perangkat digital. Jika tidak melakukan langkah-langkah keamanan yang efektif, maka risiko terinfeksi ransomware tentu akan meningkat.
5. Cryptocurrency sebagai Metode Pembayaran
Penggunaan cryptocurrency sebagai metode pembayaran dalam transaksi komersial saat ini menjadi tren, akan tetapi pembayaran menggunakan cryptocurrency tidak dikontrol oleh lembaga keuangan resmi manapun. Hal ini dikarenakan metode pembayaran ini menawarkan opsi anonymus dimana pengguna bisa melakukan transaksi tanpa memberikan identitas sama sekali, sehingga dapat dimanfaatkan penjahat dunia maya untuk melakukan pemerasan melalui ransomware.
Apa yang harus dilakukan?
Tidak ada cara yang benar-benar ampuh untuk melindungi kita dari serangan ransomware. Namun dengan menerapkan 3 pendekatan ini mungkin dapat menjadi strategi yang optimal dalam mengatasi masalah ransomware:
1. Sosialisasi
Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia adalah pihak yang paling rentan dan paling mungkin menyebarkan infeksi ransomware. Akan tetapi mereka juga merupakan garis pertahanan pertama. Oleh karena itu, memberikan sosialisasi tentang ransomware, virus dan ancaman siber lain perlu dilakukan secara terus menerus untuk selalu memperbarui informasi tentang tren ancaman yang berkembang.
2. Pengamaman
Untuk meminimalisir terinfeksi ransomware, pastikan semua perangkat lunak yang digunakan berlisensi, resmi dan diperbarui. Selain itu, gunakan antivirus yang memiliki reputasi yang baik, memastikan pembaruan/update antivirus dan melakukan scanning secara teratur.
3. Backup
Secara rutin dan teratur, backup semua file penting. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hacker tidak dapat merusak data kita, sehingga dapat meminimalisir kehilangan data kritis, downtime, ataupun harus membayar uang tebusan karena ransomware.