Bring Your Own Device? Keuntungan atau Kebuntungan?
January 28, 2021
Di era kemajuan teknologi 4.0 aksesabilitas menjadi aspek yang paling diperhatikan. Tema smart office gencar disuarakan untuk tujuan meningkatkan produktifitas dan mendobrak cara lama dalam bekerja. Beberapa aplikasi KSP sediakan guna mendukung fenomena kemajuan teknologi ini. Sebagian besar bisa diakses melalui perangkat kerja pribadi pegawai, termasuk perangkat mobile. Kebijakan di lingkungan KSP cukup terbuka, dimana pegawai bisa menggunakan perangkat pribadi maupun asset kantor yang dipinjamkan kepada masing-masing pegawai. Kebijakan ini umum disebut sebagai Bring Your Own Device (BYOD).
Kebijakan BYOD ini dianggap memberikan banyak keuntungan diantaranya pegawai dapat bekerja dimana saja tanpa terikat jam kantor, fleksibilitas pekerjaan, hingga dapat menikmati pekerjaannya karena menggunakan perangkat sendiri. Namun demikian, upaya ini bukan berarti tidak memiliki risiko sama sekali, diantaranya risiko keamanan informasi. Salah satu risiko terbesar yang sering dialami adalah tereksposnya data-data sensitif karena kesalahan dari pegawai, kejadian yang paling sering dialami adalah perangkat yang digunakan hilang. Selain itu, risiko yang dihadapi adalah pegawai tidak berhati-hati dalam mengunduh atau menginstall program aplikasi, karena bisa saja aplikasi tersebut disusupi oleh malware. Program aplikasi yang mengandung malware seperti Trojan, virus, atau worm akan berimbas pada tereksposnya data-data milik KSP/negara.
Agar pengelolaan dan pemanfaatan kebijakan BYOD dapat berjalan optimal, dibutuhkan langkah-langkah strategis dalam implementasinya. Secara kebijakan, KSP telah memiliki kebijakan dimana setiap file yang berhubungan pekerjaan disimpan di sistem cloud milik KSP atau apabila tersimpan di lokal perangkat yang digunakan harus dalam keadaan terenkripsi. Langkah selanjutnya adalah mengamankan penggunaan perangkat anda baik berupa laptop atau bahkan perangkat mobile/handphone.
Berikut merupakan beberapa cara dalam mengamankan laptop:
- Gunakan mekanisme enkripsi untuk menyimpan data.
Enkripsi akan membantu data dan informasi anda tetap terkunci meskipun laptop Anda hilang, anda bisa menggunakan aplikasi file enkripsi milik KSP, KSPCrypt. - Atur pembatas antara data kantor dan data pribadi.
Pastikan Anda memisahkan data pribadi dan kantor, misalkan dengan membedakan folder atau partisi antara kedua hal tadi. - Rutin update perangkat dengan OS atau patch terbaru.
Jangan pernah lengah dengan cara tidak melakukan update atau patch, karena bisa menjadi pintu masuk bagi peretas untuk masuk ke sistem anda - Gunakan antivirus.
Antivirus adalah salah satu kewajiban, apalagi sekarang sedang marak isu seperti ransomware. Jangan lupa, selalu cek update terbaru.
Bagaimana dengan handphone? Berikut beberapa cara mengamankan handphone yang digunakan serupa dengan laptop pada BYOD:
- Aktifkan Kunci Layar.
Kunci layar sangat penting untuk perlindungan dasar perangkat yang Anda gunakan. - Jangan Pernah Lakukan Rooting atau Jailbreak.
Menerapkan jailbreak atau root hanya akan mempermudah peretas masuk ke sistem kita, dengan melakukan jailbreak peretas bahkan bisa masuk sampai tingkat sistem paling tinggi. - Jangan Sembarang Download APK.
Banyak APK palsu beredar, umumnya berisi APK asli dipadukan dengan malware, selalu download APK di playstore official untuk menghindari hal tersebut. - Update OS Secara Rutin.
Semakin jarang Anda update, semakin banyak celah pada system anda. - Gunakan Antivirus.
Virus semakin hari semakin banyak cara untuk masuk kedalam sistem, antivirus adalah kewajiban utama di trend security saat ini.
- Konfigurasi Find My Phone.
Terapkan untuk mencari lokasi HP anda jika hilang, Anda juga bisa melakukan remote wipe untuk menghapus data secara remote agar data Anda tidak dicuri - Selalu Periksa Hak Akses Aplikasi
Hati-hati dengan aplikasi sekarang, jangan biarkan aplikasi jahat mengambil data-data seperti mengakses kontak dan panggilan Anda