Tim CSIRT KSP mengikuti Simulasi Tanggap Insiden Keamanan Siber

February 1, 2023

Tim CSIRT KSP mengikuti simulasi insiden keamanan siber (incident response drill test) yang dilaksanakan oleh Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 29 – 31 Januari 2023 di Grand Tjokro Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2023). Kegiatan yang diikuti oleh 87 perwakilan CSIRT Pusat tersebut dibuka oleh Pelaksana Tugas Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Hasto Prastowo.

“CSIRT” adalah singkatan dari “Computer Security Incident Response Team”. Tim ini merupakan tim reaksi insiden keamanan komputer yang berfokus pada sektor pemerintah. Tim ini dibentuk untuk memantau dan mengatasi ancaman keamanan siber yang mengancam infrastruktur organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan kontinuitas operasi dan memproteksi informasi dan aset penting institusi. Tim ini terdiri dari personel yang memiliki pemahaman yang baik tentang ancaman dan risiko keamanan siber, dan dapat menyediakan solusi untuk membatasi dampak dan mengatasi masalah keamanan siber.

Latihan penanggulangan insiden siber bertujuan untuk mempersiapkan organisasi atau individu untuk mengatasi dan menangani insiden keamanan siber secara efektif. Beberapa manfaat dari latihan penanggulangan insiden siber meliputi:

  1. Peningkatan kesiapan: membantu meningkatkan kesiapan tim penanggulangan insiden siber dalam mengatasi dan menangani insiden secara efektif dan cepat.
  2. Identifikasi kelemahan: membantu mengidentifikasi kelemahan dalam proses dan prosedur saat ini, sehingga dapat diterapkan perbaikan sebelum insiden terjadi.
  3. Peningkatan kerjasama tim: membantu membangun hubungan dan kerjasama yang lebih baik antar anggota tim penanggulangan insiden siber, sehingga dapat bekerja secara efektif dan cepat saat insiden terjadi.
  4. Pemahaman tentang ancaman: membantu meningkatkan pemahaman tentang ancaman keamanan siber dan bagaimana mengatasi insiden tersebut.
  5. Validasi proses dan prosedur: membantu memvalidasi proses dan prosedur saat ini dan memastikan bahwa proses dan prosedur masih efektif dalam mengatasi insiden keamanan siber.

Beberapa langkah untuk melakukan analisis forensik serangan siber:

  1. Persiapan: Langkah persiapan termasuk mengumpulkan informasi tentang insiden dan memastikan bahwa lingkungan yang dianalisis tidak terganggu. Penting juga untuk memastikan bahwa data yang dianalisis tidak berubah selama proses analisis.
  2. Identifikasi: Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi tipe serangan yang terjadi. Hal ini memerlukan analisis tambahan dan pemahaman tentang tipe serangan yang mungkin terjadi.
  3. Kuisioner: Setelah mengidentifikasi tipe serangan, beberapa pertanyaan harus diidentifikasi untuk menentukan sumber serangan, target, dan apa yang seharusnya dilindungi.
  4. Pengumpulan Data: Setelah memahami insiden, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data yang relevan. Hal ini termasuk log file, informasi tentang aplikasi dan sistem, dan berkas yang terinfeksi.
  5. Analisis Data: Langkah berikutnya adalah melakukan analisis data untuk menentukan bagaimana serangan terjadi dan bagaimana mengatasinya. Proses ini dapat melibatkan penggunaan alat dan teknik yang berbeda, seperti analisis log, analisis memori, dan analisis berkas.
  6. Dokumentasi: Langkah terakhir adalah melakukan dokumentasi yang detail tentang insiden dan proses analisis. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang sama di masa depan.