Waspada Penyadapan Ponsel melalui Baterai

October 31, 2018

Peneliti dari Technion, UT Austin dan Hebrew University mengungkapkan hasil penelitiannya tentang baterai ponsel, para peneliti mengklaim baterai yang dirancang khusus ini bisa dipakai untuk menyadap berbagai jenis informasi dari smartphone.

Baterai khusus tersebut akan memonitor perangkat keras (GPU dan DRAM) yang ada di dalam smartphone secara terus-menerus. Dengan demikian, si peretas bisa mendapatkan informasi tentang pengguna.

Dalam makalahnya, peneliti menunjukkan eksperimen bahwa seorang peretas (dengan berbagai tingkat akurasi) dapat menangkap karakter yang diketik melalui layar sentuh, memulihkan riwayat browser, dan mendeteksi panggilan masuk.

Peretas juga bisa mengetahui kapan dan di mana sebuah foto diambil oleh pengguna. Dengan hal ini, pencurian data juga mungkin bisa dilakukan melalui browser yang terpasang pada smartphone tersebut.

Untuk keakuratan peretas dalam mengetahui tombol apa saja yang ditekan diklaim bisa mencapai 36 persen. Peretas bahkan bisa melakukan pencarian terhadap password yang sudah tersimpan.

Dalam kasus situs web mana saja yang telah diakses oleh pengguna, penelitian menunjukkan tingkat akurasi mencapai 65 persen.

Yang mengejutkan adalah tingkat akurasi seorang peretas dalam mendeteksi panggilan telepon telah dilakukan bisa mencapai 100 persen.

Eksperimen juga menunjukkan akurasi yang tinggi terkait dengan penggunaan kamera. Selain mendeteksi ketika foto telah diambil, peretas dapat memperoleh data tentang penggunaan lampu kilat dan kondisi pencahayaan.

Meski begitu, tim peneliti meminta para pengguna agar tidak buru-buru panik. Sebab, serangan semacam ini masih terlalu dini untuk terjadi dalam waktu dekat.

Untuk memproduksi dan mengedarkan baterai jahat secara massal memerlukan mata rantai yang panjang.

Selain itu, proses pengumpulan dan pengambilan data selalu berjalan lambat, dan hasilnya tidak selalu akurat.

Namun, tim peneliti tetap mengingatkan agar para pengguna untuk selalu waspada saat ingin mengganti baterai ponsel.

“Biasanya, peretas akan memanfaatkan situs penjualan online dan harga baterai yang murah dari versi aslinya. Ini akan menjadi daya tarik bagi pengguna ponsel yang ingin mengganti baterai secara mudah dan murah,” tulis tim peneliti.

(sumber : securityweek.com)